Blowing In The Wind Pink And Green Flower;

Monday, June 25, 2012

My Breastfeeding Story

hmm, finally I'm back, blogging again *and oh-it's-so-much-fun*, disela-sela kesibukan kerja dan kesibukanku sebagai seorang mama dari baby K. ^^
Berawal dari BBM-an dengan seorang teman yang baru menjadi new mom, aku jadi teringat 10 bulan yang lalu...Saat-saat pertama kali aku memeluk bayiku dan memberinya ASI. Ohh, it wasn't smooth and easy as I thought before. Seperti new mom pada umumnya yang belum pernah menyusui bayi, yaa tentu saja aku sempat merasa kecewa. Ternyata menyusui itu sulit dan menyakitkan. Putingku sakit, lecet dan berdarah. Tak terbayangkan bagaimana bisa kakakku menyusui kedua anaknya hingga usia anaknya 2 tahun?! Sementara aku yang baru beberapa hari lalu melahirkan saja rasanya tak sanggup menyusui bayiku. Air mataku kerap mengalir sambil menahan perih di puting dan bekas operasi caesar yang semakin terasa nyut-nyutan saat menyusui, tetapi disisi lain aku berkeinginan sangat kuat untuk menyusui anakku tercinta.

Sempat terfikir untuk memakai nipple shields, sebuah pad silikon untuk meng-cover puting sehingga puting tidak kontak langsung dengan bayi, tetapi kuurungkan niatku, dipikir-pikir si nipple shields ini tidak membantu penyembuhan putingku, believe it or not ASI is the healing water for my sore nipples. Setelah konsultasi dengan DSOG juga ternyata ada minusnya juga si nipple shields ini, katanya siiih bayi jadi malas nenen langsung (karena belum pernah coba pakai si nipple shields ini jadi gak bisa kasih review ya moms..). Well untuk kasusku ternyata nipple shields gak terlalu membantu, jadi kenapa harus ditutupi dengan nipple shields kalau obatnya adalah tetesan ASI?
Sempat juga membeli salep kamilosan, salep untuk puting yang lecet, salep ini bagus, berkhasiat, tetapi harus hati-hati karena salep ini tidak aman jika masuk mulut bayi. Jadi harus rajin membersihkannya setiap mau menyusui. Menurutku agak ribet yaa.... Cara paling aman mengoleskan cairan ASI ke puting susu yang luka, aman buat bayi juga kan pastinyaaa....
Usaha lainnya adalah...reading and googling how to breastfeeding. Dan berdasarkan hasil sharing sama busui-busui berpengalaman (thanks to my lovely sista drg.Citra and my bestie drh.Angela), lecetnya puting disebabkan oleh posisi bayi yang tidak tepat. Daaaang, posisi menyusui atau posisi attachment si bayi. Both of them are important! Dan hasil reading dan googlingku ini:
dengan mempelajari gambar ini, proses menyusui jadi mudah.
posisi paling pas, dagu bayi menempel ke dada ibu "chin to breast"

Dan yang sangat tidak kalah penting dalam menyusui adalah relaks, mindset (percaya dan yakin bahwa mommy bisa menyusui dan ASI yang keluar juga banyak), dukungan dari orang sekitar (dukungan suamiku sangat membantuku dalam hal ini, thanks to my lovely hubby, love u...) dan tetap teguh pada ASI (say no to sufor). Why ohh why? Karena ASI always the best one! nothing's compare to ASI ya moms...
posisi menyusui yang nyaman ini tergantung pada ibu dan bayinya sendiri (kalo aku siy merasa nyaman dengan posisi cradle), karena posisi menyusui yang nyaman membuat ibu dan bayi merasa lebih relaks.

Jadi kesimpulannya proses menyusui akan berhasil bila:
1. Posisi mulut bayi pas, dimana areola (bagian yang hitam dari payudara) masuk semua ke dalam mulut bayi. Sehingga bayi menekan kelenjar-kelenjar susu di payudara. 
2. Posisi nyaman saat menyusui bisa sangat membantu proses relaksasi (pakai bantal menyusui untuk menambah kenyamanan moms dan baby)
3. Mind set dan dukungan dari lingkungan sekitar (dukungan suami sangat berarti loh moms)
4. Sabar dan anti intervensi sufor (ASI moms sesuai dengan kebutuhan bayi, semakin sering bayi minum dari payudara moms, ASI pun akan semakin deras)
Sekarang bagiku menyusui sangat nikmat... aku senang, anakku senang. Jadi semakin semangat menyusui baby K hingga usianya 2 tahun nanti.... ^^