Blowing In The Wind Pink And Green Flower;

Saturday, April 23, 2011

Honeymoon

A life after the wedding day…..

Finally selesai sudah pembahasan tentang “my dream wedding ceremony” dan akan bersiap-siap memasuki “my dream wedding life”… Diawali dengan yang manis semanis madu yaitu…. Honey Moon…

Berhubung honeymoon disponsori ortu jadilah simple honeymoon… Jangan bayangkan honeymoon package dengan taburan red roses diatas tempat tidur atau candle light dinner di tepi pantai dengan menu mewah tersaji indah diatas meja makan. Sebenarnya honeymoon yang kaya gitu siy yang diidamkan tapi situasi dan kondisi belum mengizinkan honeymoon mewah itu singgah dalam hidup kami. Tapi apapun jenis honeymoon-nya jelas kami sangat menikmatinya…

Yogyakarta

Destinasi kami adalah Yogyakarta, kota tua yang klasik. Kebetulan disana ada beberapa saudaraku juga. Jadi kami dijemput saudaraku dari airport menuju hotel. Yah karena banyak eyang dan pakde-bude yang kemarin tidak sempat hadir ke acaraku tapi ingin lihat sekuel acaraku, maka kami juga menengok sejenak ke rumah eyang, pakde dan bude… Alhamdulillah saat kami berkunjung semuanya sehat wal afiat (walaupun salah satu dari eyangku yang di Yogyakarta baru saja meninggal dunia beberapa minggu lalu…). Sisa waktu kami habiskan keliling Yogya, wisata kuliner, wisata belanja, jalan-jalan sore berdua (hmm, kaya waktu zaman pacaran di Garut dulu…), atau sekedar ngobrol dan nongkrong di café sampai pagi (hihihi… ini pengalaman pertama, karena waktu sebelum nikah kami nggak pernah nongkrong di café sampai pagi buta), makan jagung bakar tengah malam (simply sweet, romantic and cheap) dan sedikit ribut-ribut karena perbedaan pendapat (masa transisi… hehehe). See, honeymoon kami bukan sekedar menghabiskan waktu di kamar atau ber-romantis-romantis ria seperti ber-candle light dinner. Sepertinya jadi kurang cocok kalau disebut honeymoon, jadi lebih cocok kalau disebut liburan yah...

Review:

Transportasi

sunrise...at Soekarno Hatta Airport
Kami PP naik pesawat udara Mandala Air (sayang sekarang sudah tutup yah…). Hmm, Mandala Air menurutku cukup nyaman, take off dan landingnya sangat smooth, di dalam cabin sejak awal duduk ACnya juga sudah dingin… Cuma yah tidak disajikan makanan dan minuman seperti di GIA atau SJ… Ada harga ada rupa yaa… tapi untuk pesawat dibawah 2 maskapai tersebut, Mandala Air termasuk dalam kategori “comfy”. Here’s the tragical story, malam saat besok paginya jam 10 pagi akan berangkat, aku dikejutkan dengan SMS dari pihak maskapai, pesawat kami di cancel karena kerusakan teknis dan harap menghubungi pihak maskapai jika akan pindah pesawat. Panik!! Jelass, hotel sudah dibooking, semua sudah ready, dan rugi banget kalau jatah cuti harus disia-sia-kan akibat pesawat delay! Setelah menghubungi pihak maskapai, pilihannya Cuma 2, berangkat besok pagi jam 6 atau besoknya lagi pada jam yang sama. No other choice, kami memilih flight dengan jadwal take-off jam 6 pagi. Berarti jam 4 pagi sudah harus berangkat dari rumahku yang menempuh sekitar 1 jam menuju airport, jam 5 pagi harus sudah check-in. Pemandangan yang luar biasa, boarding saat hari masih gelap dan landing saat hari sudah terang… Setelah tiba di hotel siang harinya, Yogyakarta diguyur hujan deras tanpa henti dan diberitakan di TV, pesawat tidak dapat landing di airport Adi Sucipto dikarenakan cuaca buruk… Alhamdulillah kami masih diberi keselamatan di hari itu… Ternyata ada hikmah yang besar dibalik itu semua…

Akomodasi

Hotel tempat kami menginap di hotel Malioboro Inn di Jl. Sosrowijayan, 23-25 Yogyakarta. Fasilitasnya lumayaaan, ada TV flat, AC, hot water, WiFi (ini yang paling penting hihihi), swimming pool, akses dekat dengan Jl. Malioboro. Harga hmm, termasuk murah untuk kota wisata seperti Yogyakarta. Dari arsitektur bangunannya lebih mirip rumah ketimbang hotel, di setiap kamar juga punya teras masing-masing (lebih mirip rumah kontrakan hehe..), untuk bagian dalamnya: kamarnya cukup bersih (no carpet & no refrigerator, ternyata butuh banget yang namanya kulkas di Yogyakarta yang puanasss teriiik), tempat tidur besar (sepertinya queen size), TV flat yang nempel ditembok (hmm, lumayan membuat suasana jadi minimalis), kamar mandi minimalis tipe shower dengan hot water… Akses ke Malioboro, tinggal jalan kaki dari hotel…

Kamar dan kamar mandi hotel

Becak VS Taxi

Becak kendaraan tradisional khas Indonesia ini mulai seret penumpang. Pasalnya naik taxi di Yogyakarta jauh lebih murah ketimbang naik becak dan… di taxi ada argonya jadi ga perlu tarik urat pake bahasa jawa yang belepetan sama abang becak. Well, untuk romantic-romantisan (secara becak ini kan mepet bener yaaah duduknya) becak juga pilihan yang okee…. Tapi untuk jarak yang agak jauh dan lebih ngirit, mendingan naik taxi dehh…

Preman Yogya

Hati-hati kalau berjalan-jalan sendirian di Yogya (secara aku hobi jalan-jalan sendirian sejak masa kuliah…). Ini pengalaman pribadiku, waktu itu aku sendirian keliling Malioboro, naik becak, nawar-nawar harga batik yang dipajang di sepanjang jalan dan tiba-tiba beberapa orang pria yang cukup nyeremin mendekat kepadaku, seakan-akan aku ini TO-nya (Target Operasi). Untungnya si ibu pedagang batik baik hati, langsung aku ditariknya dan diumpetin di dalam kiosnya, ibu itu juga bilang “hati-hati disini banyak preman, jangan pergi sendirian…”. Huufffh, rasanya jantungku langsung berdebar keras “berarti bener dong aku yang diincar?!”. Alhasil karena si ibu telah menolongku, hmm aku harus membeli sesuatu dari kios si ibu, yeaaay dapat rok pendek batik kereeeen. Ada hikmah lagi dibalik tragedi.. ^^





rok batik dari kios si ibu yang menyelamatkanku ^^






Tour Guide Dadakan

Ada lagi yang namanya tour guide dadakan. Waktu kami ke Taman Sari (not royal heritage spa, ini bener-bener taman sari), baru juga di pintu masuk, tiba-tiba seorang bapak setengah baya mendatangi kami dan langsung nyerocos tentang sejarah Taman Sari (dimana aku ga peduli karena tujuannya kesitu cuma mau foto-foto hahahahaha….). Sebenarnya kami sudah cuekin si bapak itu tapi bapak tour guide dadakan it uterus aja ngikutin kami dan terus nyerocos tanpa henti (Hufffh, sampe kesel sendiri… Secara kita bukan bule juga, pernah baca buku sejarah Indonesia juga, jadi ga penting-penting amat sama itu sejarah. Kalo bule siy silahkan aja diceramahin paaak….), saat itu waktu sudah sore, taman sari sudah mau tutup, dan hujan gerimis, tapi tetap saja penuh orang jadi agak sulit untuk ekspolrasi foto (timingnya gak tepat). Well, ga sampai 1 jam kami berada disana (mood udah berubah jadi nge-drop), dan ternyata untuk lepas dari tour guide dadakan itu paling nggak merogoh kocek 20.000 saja (padahal kita juga nggak nyewa jasanya si tour guide ini, dan gak sebanding banget sama biaya masuk taman sari yang ngga sampe 10.000). Setelah uang ditangan tour guide secara otomatis dia merelakan kami pergi… huuufhh kurasa ini salah satu bentuk premanisme juga cuma secara halus aja kali yaah…. Mungkin harus berpenampilan gaya anak kuliahan supaya gak disamperin tour guide dadakan ini (secara gaya turis megang kamera langsung jadi target operasinya). Just be careful!

Wisata kuliner

Di sepanjang jalan Malioboro banyak banget yang namanya lesehan terutama menjelang malam hari, tapiiii harganya restoran bangeeet (jadi teliti harga sebelum makan). Ada salah satu tempat favoritku, kebetulan lokasinya ga jauh dari hotel, ga jauh juga dari Malioboro, lokasinya ada di Jl. Sosrowijayan, namanya Sop Ayam Pak Min, muraaaah meriaaah dan enaaak. Harganya dibawah 10.000, dan kalau kesana jam makan siang jelas sudah kehabisan tempat duduk, kalau lewat dari jam makan siang (menjelang sore) sudah keburu kehabisan sop ayam. Jadi lebih baik kesana menjelang jam makan siang. Menu yang ditawarkan memang hanya sop ayam doang… Tempat lainnya bangsa café dan resto-resto atau fastfood seperti KFC atau McD sepertinya lebih aman untuk urusan harga ketimbang lesehan (believe it or not).

Wisata belanja

Untuk belanja makanan, katanya paling enak bakpia patuk 75. Ada 25, ada 50, ada 75 (yang angkanya paling gede katanya paling enak! Kenapa ga ada yang 100 ya?!). Hmm, di toko bakpia 75 ini bisa langsung coba aneka rasa bakpia, dan tersedia juga macam-macam oleh-oleh khas Yogya lainnya seperti Yangko kacang (yummy…), dan lain-lain (yang nggak aku lirik hehehe).

Untuk belanja pakaian, belanja di pasar Bringharjo lebih murah ketimbang di pinggiran Malioboro, tapi yaaah harus muterin 1 pasar dulu untuk harga yang murah, dan tawar-menawar (in Javanese language). Pasarnya lumayan panas dan sesak orang (tapi nggak separah Pasar Pagi Asemka dan Pasar Pagi Jatinegara koq…), berhati-hatilah dengan copet, pakai pakaian yang nyaman, sandal jepit yang nyaman. Lumayan banyak yang didapat dari Beringharjo, hmm aku dapat kaus-kaus tye dye batik, daster batik, kemeja batik, dress pesta batik (ga nyangka dapet dress keren ini, under 100.000 lhooo… kata suamiku aku kurang gencar nawar karena udah kelihatan naksir berat sama dressnya), rok batik (oke buat kerja di hari jum’at hehe.., as we know Friday is batik day), baju bayi batik (lucuuu banget, niatnya tdnya buat kado teman yang baru punya baby tapi koq lucu bangeeet jadi buat calon anakku aja deh hihihi)… itu pun kalau nggak di rem pengennya banyak banget beli macem-macem (yang kata suamiku nggak penting dibeli), untungnya suamiku tipe yang hemat dan bijak dalam belanja jadilah pulang ke hotel dengan segambreng belanjaan dan mulai berkalkulasi… Di emperan Malioboro, hmm gak kalah kalap, ada slippers bulu-bulu yang lembut, sandal batik, bros perak bakar, tas batik… wuaaa belanja lagi….. tapi hati-hati dengan copet dan tawar menawar harus sangat gigih disini….

Hasil Belanjaanku:



lovely dress from Pasar Beringharjo^^










rok batik untuk friday batik day...








So, with all of these honeymoon messed-up, rasanya pengen honeymoon lagi suatu saat nanti, a real honeymoon which is super sweeeeet…… ^^


Thursday, April 21, 2011

Janur Tag

Untuk pernikahan yang extra-ordinary, pastinya ingin segala sesuatu yag beda dari yang lain dooong… termasuk di name tag yang di gantungkan pada janur. Gunanya name tag ini sebagai penunjuk jalan dan lokasi acara diadakan.

Name tag, mungkin hal yang sepele atau disepelekan, tapi menurutku ini salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Banyak kasus salah masuk kondangan karena ketidak jelasan peta, alamat di undangan, atau juga dari…name tag yang terpasang di janur kuning yang melengkung di pintu masuk gedung.

Kasus pertama, biasanya orang-orang hanya mencantukan nama pengantin di name tag yang terpasang di janur. Alhasil teman-teman ayah atau ibu pengantin harus menghafalakan nama sang mempelai atau bertanya kepada satpam yang bertugas, “Apa benar ini hajatannya si pak A?”, dan lalu satpamnya menjawab “ini hajatan pernikahan si B & C, paaak”, “Iya, si B anaknya pak A kan?”, “Wah saya kurang tau paaak…”. Menghindari kerancuan itu ada baiknya nama orang tua ikut ditulis dalam name tag juga…

Kasus kedua pada tempat acara, bisa dibayangkan betapa banyak nama yang sama di Indonesia, ada berapa banyak nama Dita? Dan berapa banyak nama Teddy? Dan mungkin saja di gedung sebelah atau gang sebelah yang menikah memiliki nama yang sama dengan nama panggilan kami. Mungkin saja di gedung sebelah pada jam yang sama sedang bersanding juga mempelai bernama Dita dan Rio (contoh nama aja lohh…), jadi mungkin juga banyak teman-temanu yang belum kenal suamiku salah masuk gedung, atau mungkin juga di gang sebelah pada jam yang sama juga, Teddy dan Vera (contoh nama jugaaa…) sedang menikah juga, jadi teman-teman suamiku salah masuk rumah… Untuk itu kurasa tempat acara berlangsung sebaiknya juga ditulis dalam name tag...

Kasus ketiga bisa juga terjadi, undangan jam 11.00 WIB, tamu undangan datang jam 19.00 WIB (karena biasanya si pak A ini kalau ngadain hajatan sukanya malam-malam, anak yang sebelumnya menikah juga acaranya malam hari…), atau salah baca undangan… (si pak A menikahkan anaknya besok malam, si pak B menikahkan anaknya besok siang, ehh terbalik yah?! Haduh jadi yang siang acaranya siapa yah?). Untuk menghindari kasus seperti ini ada baiknya waktu dan tanggal tertulis dengan jelas di cover depan undangan dan juga di name tag yang terpampang di janur. Nah jika informasi singkat di name tag yang terpasang di janur sudah lengkap dan jelas…para tamu tidak perlu lagi takut salah masuk kondangan….

Hmm, supaya lebih sesuai tema, aku nggak lupa menambahkan ornament kupu-kupu pada name-tagnya, dan supaya tahan air name-tag juga dilaminating dahulu sebelum dipasangkan pada janur. ^^

Tuesday, April 19, 2011

Love Story

Ga cuma film atau lagu yang boleh punya judul “love story”, tapi siapapun bisaaa (termasuk aku dan suamiku)…. Judul boleh universal “Love Story” tapi isi cerita cintanya jelas beda-beda dooong…..

Kisah cintaku diawali dari sekedar SMS, SMS yang sudah aku cuekin selama 2 hari, dan akhirnya si pengirim SMS itu mengaku kalau dia adalah saudara temanku… Well yaaa dari SMS-SMS manis itu aku mulai mengenalnya dan hmm merasakan kenyamanan dengannya (Owwww….), setelah beberapa lama SMS-an, kami memutuskan untuk ketemuan (hmm, but it wasn’t so easy to meet up with me^^)… Dan setelah pertemuan itu ternyata perasaan berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi (hihiiiy…), namun karena aku harus menjalani pendidikan sebagai dokter muda selama 2 tahun di Garut, hmm… jadilah kami terpisahkan oleh jarak, tapi itu semua gak masalah, bisa dilalui dengan lancaaar, modalnya cuma sabar dan pengertian. ^^

Menjadi seorang dokter bukan hal yang mudah (maksudku dokter yang punya hati dan empati), kadang harus ekstra sabar menghadapi segala cobaan dan rumah sakit tempat aku menuntut ilmu adalah lahannya… Yah dokter adalah seorang manusia yang terkadang dianggap sebagai manusia setengah dewa dan setengah penjahat ketika melakukan sedikit kesalahan pada pasien. Pada awalnya aku tidak siap menghadapi semua tantangan itu. Jauh dari rumah, jauh dari mama, jauh dari teman-teman, jauh dari kehidupan kota besar… lelah! Baik fisik maupun psikis! mungkin karena situasi dan kondisi yang sangat memerlukan dukungan, dan kebetulan dia selalu menyemangatiku dikala aku merasa lelah dengan tugas dan karakter pasien yang beraneka ragam. Dari situlah aku menyadari aku bukan independent woman seperti yang sebelumnya, aku hanyalah seorang gadis lemah yang memerlukan dukungan ekstra. Dia selalu ada untukku walaupun dia jauh dariku… Maka itu kota kecil di Jawa Barat yang bernama Garut itu punya sejuta kenangan indah bagi kami. Tak hanya ladangku untuk menuntut ilmu tetapi juga kisah cintaku bersamanya hingga aku menyelesaikan pendidikanku sebagai seorang dokter…

Well, di album “love-story”ku ini, menceritakan short story kisah cinta kami dari awal kami berkenalan hingga memutuskan untuk menikah. Bukan foto pre-wedding yang dirangkai menjadi sebuah kisah cinta, melainkan foto-foto semasa kami dulu bersama hehehe… Ada foto iseng-iseng di dalam bus AKAP Garut-Jakarta, fotobox di suatu pusat perbelanjaan, foto-foto dikala sedang jalan-jalan, benar-benar koleksi foto yang lama-lama. Buat yang ingin mengirit budget foto pre-wedding seperti aku, mungkin cara ini bisa dipakai, coba cari foto-foto lama berdua dan dairy cinta yang lama, rangkai foto-fotonya, dan buat cerita cinta dari dairy cinta, jadi dehh…. Murah meriah dan mempunyai nilai “historikal dalam kisah cinta” yang tinggi… Semoga menginspirasi… ^^

Here is the link:

http://www.scribd.com/doc/53089466?secret_password=2cgxi5zr07gqieiottff

Saturday, April 16, 2011

Simple Wedding Invitation

Menjelang wedding day, mungkin banyak yang terlewat, ada beberapa teman yang lupa diundang padahal waktu sudah sangat dekat, undangan sudah habis, atau teman yang berada di luar kota atau di luar negeri (mahal juga yah kalo ngirim undangan ke luar negeri…). Untuk mengatasi itu semua gunakan media jejaring social seperti facebook atau e-mail (“triiing” dalam hitungan menit, undangan sudah sampai di tangan yang bersangkutan). Untuk pesta pernikahan yang private dan hanya mengundang tamu yang terbatas, menggunakan fasilitas event di facebook bukan ide yang okey (karena event di fb bisa di re-invite sama teman kita, daaan tamu-tamu pun bisa membludak, bahkan yang tidak dikenal maupun tidak diundang mendadak menjadi sok akrab dan nongol di acara wedding kita), untuk tetap menggunakan jejaring sosial demi menghemat waktu dan tenaga ada beberapa cara:

  1. Bikin undangan dalam bentuk format jpg (bisa foto atau bisa juga memang bikin undangan baru) dan tag teman2 yang ingin diundang. (kalau bisa tag sampai full jadi nggak ada orang yang bisa mentagging undangan kita lagi)
  2. Kirim lewat message dan attach undangan di message FB (tetapi untuk pengguna BB biasanya sulit membuka attachment)
  3. Kirim lewat e-mail (tetapi jarang juga orang membuka e-mail, lebih sering buka FB ketimbang e-mail kan??)
  4. Atau bisa juga bikin link, dan share private link hanya ke teman-teman tertentu saja…
  5. Lebih keren lagi kalau bikin e-invitation atau website khusus undangan pernikahan kita (tapi ini khusus orang IT juga yang bikin, berhubung aku bukan orang IT aku nggak secanggih ini dalam bikin undangan e-invitation, tapi kalau punya budget lebih boleh laaah sewa web designer untuk membuatkan web e-invitation wedding kita…)

Biasanya banyak yang meng-upload foto undangan fisik dan langsung tag ke teman-teman terdekatnya, dari tagging ini juga bisa ketahuan siapa saja yang diundang. Menurutku ini ide yang bagus juga, tetapi terkadang foto undangan kurang jelas dan biasanya nama pengantin dan acara resepsi ada pada kertas yang berbeda jadi 2x upload dehh… atau kalau mau 1x upload, tulisannya jadi kecil-kecil nggak jelas. Kemudian ada juga yang mengirimkan undangan via fb message yang sifatnya lebih personal. Terinspirasi dari 2 cara tersebut, maka aku mencoba membuat undangan pernikahan yang simple khusus untuk teman-teman yang sulit dijangkau tersebut dan karena keterbatasan waktu juga… Aku membuat undangan dalam bentuk format jpg (bukan foto) dan undangan dibikin simple dan to the point (di undangan ini hanya ada waktu dan tempat acara resepsi berlangsung), undangan juga dibikin dalam 2 versi bahasa yaitu Indonesia dan Inggris (khusus buat teman-teman dari negara asing).

Buat teman-teman para calon pengantin yang ingin tau kata-katanya silahkan diunduh yahh… Semoga dapat membantu…..

Here it is, my simple wedding invitation….

Indonesian version:

http://www.scribd.com/doc/53085226?secret_password=12pa50hpz6by53fk1gy4

English version:

http://www.scribd.com/doc/53085522?secret_password=1y1kxsvjnjfdl98t47r

Friday, April 15, 2011

Resepsi Adat Jawa

Acara resepsi diadakan pukul 11.00, tapi karena ada acara adat maka acara adat dimajukan pukul 10.30.. Acara pernikahan adat Jawa disebut upacara Panggih. Usai acara akad nikah dilakukan upacara Panggih, di mana kembang mayang dibawa keluar rumah dan diletakkan di persimpangan dekat rumah yang tujuannya untuk mengusir roh jahat. (berhubung ga dirumah ga ada kembar mayang hehe). Setelah itu pengantin perempuan yang bertemu pengantin laki-laki akan melanjutkan upacara dengan melakukan :

Balangan suruh

Melempar daun sirih yang melambangkan cinta kasih dan kesetiaan. Upacara balangan suruh dilakukan oleh kedua pengantin secara bergantian. Gantal yang dibawa untuk dilemparkan ke pengantin putra oleh pengantin putri disebut gondhang kasih, sedang gantal yang dipegang pengantin laki-laki disebut gondhang tutur. Makna dari balangan suruh adalah berupa harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut. Gantal dibuat dari daun sirih yang ditekuk membentuk bulatan (istilah Jawa: dilinting) yang kemudian diikat dengan benang putih/lawe. Daun sirih merupakan perlambang bahwa kedua penganten diharapkan bersatu dalam cipta, karsa, dan karya.

Ngidak endhok

Upacara ngidak endhog diawali oleh juru paes, yaitu orang yang bertugas untuk merias pengantin dan mengenakan pakaian pengantin, dengan mengambil telur dari dalam bokor, kemudian pengantin pria diminta untuk menginjak telur tersebut. Ngidak endhog mempunyai makna secara seksual, bahwa kedua pengantin sudah pecah pamornya.

Wiji dadi

Upacara ini dilakukan setelah acara ngidak endhok. Setelah acara ngidak endhog, pengantin wanita segera membasuh kaki pengantin pria menggunakan air yang telah diberi bunga setaman. Mencuci kaki ini melambangkan suatu harapan bahwa "benih" yang akan diturunkan jauh dari mara bahaya dan menjadi keturunan yang baik. Proses ini melambangkan seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Sinduran

Berjalan perlahan-lahan dengan menyampirkan kain sindur sebagai tanda bahwa kedua mempelai sudah diterima sebagai keluarga.

Timbang

Kedua mempelai duduk di pangkuan bapak mempelai perempuan sebagai tanda kasih sayang orangtua terhadap anak dan menantu sama besarnya. Upacara timbangan biasanya dilakukan sebelum kedua pengantin duduk di pelaminan. Upacara timbangan ini dilakukan dengan jalan sebagai berikut: ayah pengantin putri duduk di antara kedua pengantin. Pengantin laki-laki duduk di atas kaki kanan ayah pengantin wanita, sedangkan pengantin wanita duduk di kaki sebelah kiri. Kedua tangan ayah dirangkulkan di pundak kedua pengantin. Lalu ayah mengatakan bahwa keduanya seimbang, sama berat dalam arti konotatif. Makna upacara timbangan adalah berupa harapan bahwa antara kedua pengantin dapat selalu saling seimbang dalam rasa, cipta, dan karsa.

Kacar-kucur

Kacar-kucur yang dituangkan ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah. Caranya pengantin pria menuangkan raja kaya dari kantong kain, sedangkan pengantin wanitanya menerimanya dengan kain sindur yang diletakkan di pangkuannya. Kantong kain berisi duit recehan dan beras kuning. Makna dari kacar kucur adalah menandakan bahwa pengantin pria akan bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarganya. Raja kaya yang dituangkan tersebut tidak boleh ada yang jatuh sedikitpun, maknanya agar pengantin wanita diharapkan mempunyai sifat gemi, nastiti, surtini, dan hati-hati dalam mengatur rejeki yang telah diberikan oleh suaminya.

Dahar Klimah / dulangan

Saling menyuapi satu sama lain yang melambangkan kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah maupun senang. Dulangan merupakan suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin saling menyuapkan makanan dan minuman. Makna dulangan adalah sebagai simbol seksual, saling memberi dan menerima.

Mertui

Orangtua mempelai perempuan menjemput orangtua mempelai laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama menuju tempat upacara.

Sungkeman

Kedua mempelai memohon restu dari kedua orangtua.

Kirab
Upacara kirab berupa arak-arakan yang terdiri dari domas, cucuk lampah, dan keluarga dekat untu menjemput atau mengiringi pengantin yang akan keluar dari tempat panggih ataupun akan memasuki tempat panggih. Kirab merupakan suatu simbol penghormatan kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.

Seluruh prosesi upacara adat Jawa ini ditangani oleh Wedding Organizer Sanggar Saraswati.

Vendor: Wedding Organizer Sanggar Saraswati

Rating: 8

Sumber:

http://www.enformasi.com/2009/01/perkawinan-adat-jawa.html

http://www.indonesiabrides.com/articles/8209/1/Pernikahan-Adat-Jawa/Page1.html

Tuesday, April 12, 2011

Wedding Reception Preparation

Menjelang resepsi, pengantin udah boleh ganti baju dan dirias dalam satu ruangan… horeee….. (untuk kostum, kami sewa di Sanggar Saraswati, model dan warna bisa by request…). Karena waktu yang benar-benar mepet, demi efisiensi waktu, jadi acara ganti baju dan ganti riasan juga diselingi makan pagi lontong cap gomeh hehehe... sambil di dandanin sambil sarapan..nyam..nyamm.... ^^

Pengantin Wanita

Berhubung resepsinya adat Jawa Solo Putri, jadilah pengantin wanita harus di paes… Riasan dahi pada wajah pengantin wanita Solo adalah hal yang paling penting. Riasan di dahi atau biasa disebut paes adalah perlambang kecantikan dan symbol membuang perbuatan buruk. Selain itu, merupakan awal si pengantin menuju kedewasaan. Paes pengantin Solo Putri berwarna hitam dan terdiri dari 4 bentuk cengkorongan yaitu bentuk Gajahan, bentuk Pengapit, Penitis, dan Godeg. Sanggul pengantin Solo Putri disebut sanggul Bangun Tulak. Gosipnya paes memakan waktu hingga 4 jam, tapi canggihnya pemaesku, dia langsung gambar dengan mudahnya di dahiku (ga pake pola lagi), langsung diwarnai dan... voilaa jadi dalam sekejap... padahal waktu di-paes aku sambil di"permak" dari sanggul sunda ke sanggul Jawa..

paes Jawa Solo Putri

Dalam tata rias wajah pengantin Solo, termasuk pula pengantin Solo Putri, biasanya mengikuti putri-putri raja di masa lalu. Kulit yang halus mulus, bersih dan kuning berkat ketekunan dan kerajinan mereka merawat kecantikan mulai dari lulur, mangir, ratus untuk rambut, mandi rempah dan minum jamu (kalo ada budget lebih bolehlah ikutan perawatan Spa-nya Martha Tilaar itu... tapi berhubung waktu dan budget tidak memungkinkan jadilah cuma lulur doang yang rutin aku lakukan tiap bulan menjelang pernikahan). Untuk wajah, menggunakan bedak berwarna kuning. Dalam pembuatan alis dengan pensil alis warna hitam, dibentuk Mangot (lengkungan yang indah). Bagian mata diperindah dengan bayangan mata atau eye shadow. Pada kelopak mata, bagian atas diberikan warna hijau sama-samar, sedangkan kelopak mata bawah diberi warna coklat dan makin ke atas makin tipis warnanya. Garis mata ditebalkan dengan pensil warna hitam dan menggunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan dan memperlentik bulu mata (tapi karena bajuku cokelat riasan mata jadi full chocolate, hehe…). Wajah yang cantik harus terlihat cerah. Karena itu, biasanya pengantin wanita Solo menggunakan pemerah pipi dengan warna merah muda samar-samar dan lipstick berwarna cerah seperti merah.

Untuk sanggul, sanggul ini memiliki ciri khas atau bentuk mirip kupu-kupu sehingga sering disebut Ngupu. Sanggul Bangun Tulak dahulu digunakan oleh permaisuri atau putri raja. Untuk putri yang sudah menikah, sanggul berhiaskan bunga Bangun Tulak, sedangkan yang belum menikah tidak mengenakan bunga apapun. Tak boleh dilupakan adalah hiasan sanggul agar sanggul terlihat cantik dan indah. Ada beberapa hiasan penting penghias sanggul yaitu Cunduk Mentul, Bros Gelung (simyoki), Tanjungan, Sintingan, Cunduk Jungkat, Centung, Borokan dan Tiba Dada Bawang sebungkul. Cunduk Mentul berjumlah 7 buah (tapi yang aku pakai 9, makanya berasa beraaaat) dan dipasang seperti kipas menghadap ke depan. Bros Gelung atau juga disebut ceplok gelung dipasang di bagian tengah sanggul. Tanjungan berjumlah 6 buah dan dipasang di sebelah kiri dan kanan masing-masing 3 buah. (by request semua hiasan sanggul bernuansa kupu-kupu sesuai tema, hmm inspired by Wulan Guritno’s wedding. Untungnya Sanggar Saraswati mau mencarikan brand new aksesoris sanggul set kupu-kupu dari Solo ^^). Sedangkan Sintingan terdiri dari 2 buah bunga kantil, yang dipasang dengan cara diselip pada rambut di sebelah kiri sanggul tepat di belakang telinga. Cunduk Jungkat berupa hiasan yang dipasang dari arah depan di atas ubun-ubun, sementara Centung dipasangkan pada pangkal pengapit sebelah kiri dan kanan. Borokan berupa 4 atau 5 bunga melati yang ditusuk dengan lidi dan dipasang di sebelah kiri Cunduk Jungkat. Terakhir, Tiba Dada Bawang Sebungkul adalah rangkaian bunga melati yang dipasang di atas sanggul di sebelah kanan teruntai hingga dada sebelah kanan. Sebagai pelengkap adalah subang, kalung, gelang dan cincin.

sanggul tampak samping depan
sanggul tampak belakang

Pengantin Pria

Tata rias wajah dan rambut pengantin pria terinspirasi dari raja keraton Kasunanan Surakarta. Di atas kepala, pengantin pria mengenakan Kuluk Kanigoro (semacam topi) dengan garis-garis berwarna kuning yang disebut Tarak. (tapi berhubung suamiku bertubuh tinggi jadilah dia memakai blangkon, supaya seimbang sama tinggiku dong hehehe….) Perhiasan yang ada di atas Kuluk atau blangkon disebut Nyamat. Pengantin pria juga mengenakan bunga yang disebut Sumping yang terbuat dari bunga melati setengah mekar dan ditusuk dengan lidi. Sumping tersebut dikenakan pengantin pria dengan cara diselipkan pada telinga kiri dan kanan.

*foto bareng perias manten*

Tata rias , kostum, dan aksesoris ditangani oleh Wedding Organizer Sanggar Saraswati. Untuk kostum dan aksesoris sangat memuaskan karena baju resepsi ini dibuat perdana saat kami menikah jadi ukurannya bener-bener pas, aku sendiri juga ikutan memilih disain untuk baju resepsi ini dan aksesoris kupu-kupunya juga brand new perdana dipakai saat pernikahan kami… hmm, tata riasnya juga sangat memuaskaaan soale kata orang-orang pengantinnya manglingi… (hihi narsis… tapi bener loh ini pengakuan para tamu..)

Vendor: Wedding Organizer Sanggar Saraswati

Rating: 9

Sumber:

http://www.weddingku.com/traditional/makeup/1/1/jawa

Wedding Decoration

Dekorasi merupakan nomer 2 terpenting setelah makanan dalam pesta pernikahan. Dekorasi yang cantik, rapi dan sesuai tema tentu saja memanjakan mata para tamu dan tentunya menambah kenyamanan para tamu... Maka itu, dekorasi tidak bisa diremehkan begitu saja... Makanan yang enak, dekorasi yang cantik (cantik nggak harus mewah lohh, sederhana dan rapi sudah terkesan cantik), tempat yang nyaman (tidak terlalu sesak dengan tamu, maka itu sesuaikan kapasitas gedung dengan tamu undangan) tentu akan memberikan kesan tersendiri buat para tamu... ^^

Gedung tempat kami menikah, Graha Kencana BKKBN, Jl. Permata No.1 Halim, Jakarta.

Vendor: BKKBN

Rating: 8

This is it, dekorasi saat acara digedung….

Untuk pelaminan aku memilih nuansa cokelat-gold (sayangnya di foto ini kupu-kupunya belum dipasang diantara bunga-bunga). Desain yang kupilih gebyok semi modern, jadi ditengahnya gebyok, di samping kanan dan kirinya skirting dari kain berwarna cokelat-gold (sebenarnya permintaan awal skirtingnya full cokelat tua, tetapi tiba-tiba nongolnya begitu.. ya sudahlah, untungnya lumayan bagus juga… hehehe…), hiasan fresh flowersnya aku memesan warna tone putih, peach dan pink…

Untuk persiapan prosesi akad nikah yang sudah dipersiapkan di depan pelaminan, meja dan kursi bernuansa off-white – gold…. Kursinya di hias pita Gold biar cantik… ^^

Untuk dekorasi catering, aku juga memesan warna yang sama yaitu… cokelat-gold…. Dengan disain yang minimalis dan bermain skirting… Selain disainnya cantik, makanan-makanan yang disajikan Nendia Primarasa juga enak dinikmati, para tamu puas dengan sajian dari Nendia Primarasa.

buffet 1 & snack corner (yang diujung ada lampu-lampunya itu..)
buffet 2
gubukan

Dan favorite-ku adalah… mini gallery…

Mini gallery sengaja dibuat untuk menggantikan foto pre-wedding yang ukurannya jumbo-jumbo ituuu… Foto Pre-wedding yang dipasang di gedung hanya 2 buah yang masing-masing berukuran 60x70cm (yang satu temanya formal dan yang satu temanya casual). Sisa foto Pre-wedding ditampilkan di slide show (pengen siy nunjukin slidesnya tapi sampai skarang aku blom ketemu cara bikin link untuk Power Point, ada yang bisa bantu kasih tau caranya???). Dan sebagian lagi di mini gallery. Di mini gallery ini gak Cuma foto pre-wedding yang dipampang tapi termasuk juga foto hasil jeprat jepret waktu cobain studio foto di Garut, hehehe…

frames-nya bertema minimalis ^^

Dekorasi, catering dan dokumentasi di gedung ditangani oleh Nendia Primarasa Catering & Wedding Organizer

Vendor: Nendia Primarasa Catering & Wedding Organizer

Rating: 7

Tips memilih dekorasi:

  1. Lihat catalog yang tersedia pada jasa dekor dan rajin browsing untuk mewujudkan dekorasi yang kita inginkan.
  2. Jelaskan dengan detail keinginan kita dalam dekorasi tersebut (kalau perlu bikin rincian detailnya, karena sudah jelasin sampai detail saja pad ahari H masih banyak dekorasi yang missed).
  3. Pantaulah para pekerja saat pemasangan dekorasi.
  4. Cek dekorasi sebelum acara dimulai (mungkin calom pengantin nggak bakalan sempat untuk cek dekor, mintalah bantuan panitia pernikahan untuk men-cek seluruh dekor, dan jangan lupa jelaskan secara detail dekor yang sudah kita susun).
  5. Jangan ragu untuk protes jika ada dekorasi yang masih bisa ditambah atau dikurangi atau dirubah sedikit sebelum acara dimulai (Tapi kalau waktu sudah mepet dengan acara yah jangan diungkit-ungkit lagi masalah dekor, biar bagaimanapun performa pengantin jauh lebih mempercantik pesta ketimbang dekorasi).
  6. Jika merasa sedikit atau banyak kecewa dengan dekorasi, tetaplah berusaha tersenyum, setidaknya senyuman bahagia dari pengantin sudah membantu menutupi dekorasi yang kurang koq hehehe…

Wedding Songs

Menurutku wedding songs sebaiknya disesuaikan dengan tema wedding dan disesuaikan juga dengan kisah cinta pasangan tersebut… Tapi yaaah bebas-bebas aja koq menentukan wedding songs, seperti lagu favorit zaman pacaran atau lagu-lagu yang liriknya mengena waktu mengejar cinta sang kekasih (aiiihhh… daleeem), atau kalau mau praktis lagu-lagu romantis yang sudah biasa dipakai di wedding (lagu wajib-nya wedding).

Wedding songs dari Indonesia juga nggak kalah banyak (wedding songs dari daerah masing2 juga banyak yaaah, mulai dari yang diiringi gamelan sampai organ tunggal)…. Dan menurutku lebih matching sama suasana hati, kata-katanya lebih mengena ajaaa, maka itu kami memilih lagu-lagu weddingsongs kami full lagu Indonesia… Well, inilah wedding songs pilihan kami yang menceritakan kisah cinta kami…

  1. Sempurna – Gita Guttawa
  2. Aku Jatuh Cinta – Roulette
  3. Jatuh Cinta – Dygta
  4. Janji Suci – Yovie & Nuno
  5. Menikahimu – Kahitna
  6. Bukan Cinta Biasa – Afgan
  7. Kisah Romantis – Glenn Fredly
  8. Hanya untukmu – Bunga Citra Lestari
  9. Sedalam Cintamu – Indra Lesmana & Nania
  10. Sejuta Cinta – Yovie & Nuno
  11. Denganmu – Marcell
  12. Negeri di Awan – Katon Bagaskara
  13. Hanya untukmu – Indra Lesmana & Sophia Latjuba
  14. Tetaplah di Hatiku – Bunga Citra Lestari & Christian Bautista
  15. Untukku – Chrisye
  16. Begitulah Cinta – Harvei Malaiholo & Sheila Madjid

Sayangnya lagu-lagu ini tidak semuanya di nyanyikan, gak ngerti gimana teknisnya bisa terjadi seperti ini, karena kami sudah memberikan, playlist, lirik lagu, dan CD berisi lagu-lagu diatas sejak 2 minggu sebelum pernikahan kami… T_T

Untuk wedding internasional, lagu-lagu barat bertema cinta banyak sekaliii tinggal pilih mau yang jazzy, pop, classic, 80’s… Beberapa lagu cinta dari negeri barat yang terkenal buat wedding adalah:

  1. L.O.V.E – Natalie Cole
  2. True Love – Elthon John
  3. Endless Love – Lionel Richie & Diana Ross
  4. I Believe My Heart – Duncan James & Keedie
  5. From This Moments On – Shania Twain
  6. I Finally Found Someone – Bara Streisand & Bryan Adams
  7. I Will Always Love You – Whitney Houston
  8. I Do (Cherish You) – 98°
  9. Just The Way You Are – Billy Joel
  10. Thanks God I Found You – Mariah Carey

Akad Nikah Adat Sunda

Acara akad nikah kami dilaksanakan pagi hari jam 7 pagi (karena dapet jadwal pak penghulu yang nomer pertama untuk dinikahkan, selain itu jam 8 pagi dan seterusnya, pak penghulu sudah full booked… ckckckckck). Alhasil persiapan calon pengantin dilaksanakan sejak pukul 5 pagi setelah sholat subuh (hoaaaahmmm)…

Acara pertama adalah acara penyambutan CPP oleh keluarga CPW dan seserahan (CPW masih diumpetin niy, baru boleh diketemukan pas menjelang ijab Kabul nanti, duh deg-degan, penasaraaaan, kaya apa siy suamiku lagi jadi penganten? Hihihihi….)

Selanjutnya acara ijab kabul. Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernikahan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini ayah pengantin perempuan menikahkan anaknya kepada pengantin pria dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh pak penghulu dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama.

Setelah resmi jadi suami-istri (hmmm, unbelievable, aku sudah jadi “Mrs”), acara dilanjutkan dengan rangkaian upacara adat Sunda (dimana suamiku berdarah Sunda). Namun acara adat Sunda-nya dipersingkat karena waktu yang sangat mepet dengan resepsi yang nantinya adat Jawa… Jadi acara adat Sundanya kurang lengkap dehh… tapi acara yang “penting-penting” harus tetap ada hehe….

Lalu selanjutnya acara sungkeman yang dilakukan setelah "acara akad nikah" dilakukan oleh kedua mempelai kepada kedua orang tuanya masing-masing dengan tujuan mohon do'a restu atas akan memulainya kehidupan "bahtera rumah tangga".

  • Acara adat saweran yaitu, dua penganten diberi lantunan wejangan yang isinya menyangkut bagaimana hidup yang baik dan kewajiban masing-masing dalam rumah tangga. Setelah diberi lantunan wejangan, kemudian di "sawer" dengan uang logam, beras kuning, dan permen aneka rasa oleh kedua orang tuanya.

  • Nincak endog yaitu memecahkan telor oleh kaki pengantin priya dengan maksud, bahwa "pada malam" pertamanya itu, ia bersama isterinya akan "memecahkan" yang pertama kali dalam hubungan suami isteri.

  • membakar ujung batang lidi (masing-masing panjangnnya 20 cm) dan setelah dibakar, dimasukan ke air yang terdapat dalam sebuah kendi. Setelah padam kemudian di potong bagi dua dan lalu dibuang jauh-jauh. Sedangkan kendinya dipecahkan oleh kedua mempelai secara bersama-sama.

  • Acara terakhir adat Sunda , yaitu, "Huap Lingklung dan huap deudeuh ("kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua orang tuanya masing-masing sebagai tanda kasih sayang orang tua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling "menyuapi" sebagai tanda kasih sayang. Acara haup lingkun diakhiri dengan saling menarik "bakakak" (ayam seutuhnya yang telah dibakar). yang mendapatkan bagian terbanyak "konon akan" mendapatkan rezeki banyak.

menurutku ini agak sulit karena harus suap-suapan dari belakang...
Tarik teruuusss.... hayoo siapa yang dapat banyaaak???

Okay acara adat Sunda berakhir, waktunya siap-siap buat acara adat Jawa dan resepsi…….

Seluruh acara adat Sunda (berserta kostum dan riasan) ditangani oleh Wedding Organizer Sanggar Saraswati.

Vendor: Wedding Organizer Sanggar Saraswati

Rating: 8